Sabtu, 22 Oktober 2011

Untuk Sahabat Q...!!!

"Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".
(QS. al-'Ash: 1-3)

Sabarlah sedikit sahabatku!!!
Sesungguhnya proses kesabaran itu sangatlah pahit, bahkan lebih pahit dari empedu...
Tapi ingatlah sahabatku!!!
Buah dari kesabaran itu sangatlah manis, bahkan lebih manis dari madu...
Berpisah dari seseorang yang sangat kita cintai bukanlah hal yang sangat mudah untuk kita ikhlaskan,
mungkin ini hanya takdir dari sang Penentu kehidupan.
Sabarlah sahabatku!!!
Aku tau apa yang kamu rasakan sekarang ini, terpuruk dalam keadaan itu hanya akan menghentikan langkahmu menuju masa depan.
Ingatlah sahabatku!!!
Bahwa hanya dengan cara ikhlas maka rasa tidak rela itu akan sirna...
Sahabatku, dengarlah surat yang kutuliskan dari hati nuraniku!!!

Dear Sahabatku,,,
    Sahabat,,,
Aku tau, aku hanya orang yang kesekian dari banyak orang yang menyangimu. tapi kuingin  menjadi orang pertama yang ada di sampingmu saat kau kehilangan arah...
    Sahabat,,,
Jika waktu aku tak banyak untukmu, aku ingin di setiap detak jantungku terdengar olehmu, Pertanda aku masih ada untukmu...
    Sahabat,,,
Jika lidahku pernah menjadi penyayat hatimu, aku hanya ingin engkau memaafkanku...
    Sahabat,,,
Senyum termanis darimu dan suka duka yang pernah kita alami bersama takkan pernah aku lupakan dalam benakku...
    Sahabat,,,
Aku hanya ingin menjadi sahabatmu Sampai detik ini dan selamanya, bahkan hingga aku tertidur lelap di bawah timbunan tanah...!!!

Selasa, 18 Oktober 2011

JENDELA RUMAH SAKIT

Dua orang pria sedang dirawat di sebuah kamar Rumah sakit. Seorang diantaranya menderita penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama 1 jam di setiap sore, untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan sekali tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungnya. Setiap sore mereka saling berbincang selama berjam-jam ketika pria yang berada di dekat jendela diperbolehkan untuk duduk ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela sana dengan teman sekamarnya. Selama 1 jam itulah pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa indahnya di luar sana. "eh....Kamu tau nggak? di luar jendela sana ada sebuah taman dengan kolam yang sangat indah. Itik dan Angsa berenang dengan cantik, sedangkan di tepi kolam ada anak-anak yang bermain dengan perahu-perahuan, Papa dan Mamanya berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan macam-macam bunga yang berwarna-warni. Wow....!!! suatu senja yang sangat indah". Kata pria yang berada di dekat jendela itu dengan bersemangat. mendengar cerita temannya pria yang kedua kemudian berbaring dan memejamkan mata sambil membayangkan semua keindahan yang diceritakan pria yang berada di dekat jendela tadi, perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di dalam rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya semakin bertambah.
Courtessy of Permata Hati Duri-Riau Hospital
Pada suatu sore yang lain, Pria yang duduk di dekat jendela menceritakan parade karnaval yang sedang melintas disana, meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade tersebut, namun ia dapat melihatnya melalui dengan pandangan mata pria yang ada di dekat jendela itu yang menggambarkan semuanya itu dengan kata-kata dan gerak tubuhnya. Begitulah seterusnya, dari hari kehari, minggu keminggu, hingga bulan kebulan.
Hingga suatu pagi, pria yang berbaring di dekat jendela tadi meninggal dunia dengan tenang  di dalam tidurnya, temannya yang satu kamar itu menjadi sangat sedih, kemudian dia meminta perawat agar tempat tidurnya dipindahkan ke tempat tidur temannya tadi. Dengan perlahan dan kesakitan pria ini memaksakan dirinya untuk bangun, ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela rumah sakit. Betapa senagnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan tersebut. hatinya tegang perlahan ia mengeluarkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya dan apa yang ia lihat?
ternyata jendela itu menghadap ke sebuah tembok kosong yang besar.
Dengan rasa penasaran dan bingung ia bertanya kepada perawat yang ketika itu kebetulan sedang meng-chek up ulang pasiennya.
"suster boleh saya sedikit bertanya kepadamu?
"boleh". jawab suster itu,
"Apa yang ingin Anda tanyakan Pak?". Tanya si suster itu. 
"Apa yang membuat pria yang sudah meninggal tersebut ia bercerita seolah-olah ia bisa melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu?"
Dan perawat itu pun menjawab: "Bahwa sesungguhnya pria yang meninggal itu adalah orang yang buta, bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun, barangkali ia ingin memberimu semangat hidup".

Note: Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya.
Setiap adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi hati terdalam setiap orang dan membuat kita melakukan sesuatu.
Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan semua anggota tubuh kita dalam berfikir dan bertindak.
Kita percaya, dalam kata-kata tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam contoh kecil cerita tadi. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya. 
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan dan bahkan terkadang bisa memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Tapi ingatlah kawan...!!!
Berhati-hatilah terhadap kata-kata, "karena kata-kata juga ibarat senjata, maka jaga lidah turun dan naik, karena luka yang telah dibuat oleh kata-kata maka sesungguhnya akan sulit hati untuk menjadi baik".

Rabu, 12 Oktober 2011

Hidup Adalah Pilihan

Pada sebuah ladang yang subur ada dua buah bibit tanaman yang terhampar, sebelum bibit itu tumbuh ada sebuah harapan yang ingin mereka raih. dan bibit pertamapun berkata: "Wahai kawan, tahukah kamu bahwa didalam hatiku Aku ingin tumbuh besar, Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam dan menjulangkan tunas-tunasku diatas kerasnya tanah ini.
dan Aku juga ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam pada musim semi nanti.
Aku ingin meraskan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."
Kemudian bibit pertama itu pun tumbuh dan makin menjulang.
Melihat hal itu, lantas bibit kedua pun bergumam: "Aku sangat takut, jika kutanamkan akarku kedalam tanah yang keras ini, Aku tidak tahu apa yang akan kutemui nanti dibawah sana, bukankah disana sangat gelap?
dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah keindahan tunas-tunasku akan hilang?
tunasku ini nanti pasti akan terkoyak.
apa yang akan terjadi nanti jika tunas-tunasku terbuka?
dan siput-siput mencoba untuk memakan semua tunasku.

dan pastinya jika Aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah.
Sibibit kedua pun terus bergumam seperti itu hingga ia mengatakan:
Tidak, tidak Aku tidak mau seperti itu. Akan lebih baik bagiku menunggu jika sampai semuanya aman." 
Dan bibit kedua itupun menungggu dalam kesendiriannya.
beberapa minggu kemudian, seekor ayam mengais tanah itu yang tepat berada di atas bibit kedua dan menemukannya hingga memakan bibit kedua tadi sehingga bibit titu idak bisa tumbuh lagi.

Note: Selalu saja ada pilihan dalam hidup, selalu saja ada peran-peran yang harus kita hadapi. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keragu-raguan dan bahkan tanpa kita sadari kebimbangan yang kita ciptakan sendiri.
Kita sering terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak mau melangkah, tidak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah, 

dan karena hidup adalah pilhan, maka pilihlah dengan "BIJAK"

Rendah dimata Manusia, Belum tentu Hina dimata Alam dan Tuhan

Seringkali Aku merasa jengah dan sungkan,
Berbicara tentang saudara kita yang terhimpit derita kemiskinan.
Sebab sesungguhnya mereka mungkin lebih terhormat dimata alam...
Sebab sesungguhnya mereka mungkin lebih berharga dimata Allah...
Kadangkala hati ini merasa berontak, bahkan merasa cemburu,
Melihat senyum polos dan lepas, meski sambil menahan kelaparan.
Mungkin sesungguhnya mereka lebih kaya, meskipun tanpa harta dan tahta...
Mungkin sesungguhnya mereka lebih bahagia, dapat mensyukuri ni'mat yang dimiliki...
Bila kutanya hati kecilku sesungguhnya aku ingin belajar dari sikap mereka bagaimana menjalani hidup,
Angin, tolong bawakan aku sepotong kertas dan pena tajam.
Agar dapat kutulis tebal-tebal pelajaran hidup ini lewat diam...

Kemana, Kemana, Dimana ???

"Teman Sejati itu adalah apabila ia melihatmu menangis maka ia akan menangis"
Kata-kata Ibu selalu terngiang-ngiang dalam telingaku.
Sebelum menjejakkan kaki ke Padang Ibu selalu menasehatiku dengan kata-kata itu, kini kurang lebih 3 tahun aku berada disini untuk menuntut ilmu, namun belum pernah aku bertemu sosok seseorang seperti nasehat Ibuku.
Teman sejati dimana kau berada???
hadirlah kedalam sanubariku, tuntun dan nasehati aku dengan mata hatimu serta bawa diriku ke manhaj Tuhanku...!!!
Ya Allah tunjukkan aku dimana dirinya...

Selasa, 11 Oktober 2011

Tak Ada Makhluk yang Sempurna di Dunia Ini

Disuatu sore aku sedang duduk-duduk di teras rumah sambil menatap keindahan ciptaan dari Sang Pencipta, ditengah asyiknya aku menatap langit yang indah ditambah dengan polesan sunset yang kian menghiasi indahnya langit pertiwi, di dalam hatiku aku berdzikir dan berkata, Subhanallah, maha suci Engkau yang telah menciptakan Langit dan Bumi dengan keindahan yang sempurna dan tiada satupun yang dapat mengimbangi kesempurnaan ciptaan-Mu ya Allah. kemudian tanpa kusadari seorang laki-laki  datang menghampiriku dan tiba-tiba ia duduk di sampingku kemudian ia mengucapkan salam:
Laki-laki: Assalamu'alaikum, 

Aku: Wa'alakumussalam,
Dengan sedikit senyuman tapi ikhlas kemudian ia berkata seraya bertanya:
Laki-laki: Adakah di dunia ini wanita yang sempurna?
kemudian Aku menjawab: Tidak, tidak ada Bang, bukan hanya wanita saja, bahkan mungkin manusia seluruhnya tidak ada yang sempurna.
kemudian ia terdiam, mungkin dengan jawabanku tadi  ia sedikit percaya dan berusaha meyakini di dalam hatinya.
Dengan rasa penasaran di hati dan takut menyinggung perasaannya kucoba untuk memberanikan diri untuk bertanya kepadanya, semoga saja ia tidak tersinggung dengan pertanyaanku.
Aku: kenapa tiba-tiba Anda duduk di sampingku dan tiba-tiba tanpa basa-basi Anda langsung menanyakan hal seperti itu kepadaku?

dengan sedikit waktu jeda kemudian laki-laki itu berkata:
Laki-laki: Aku sedang mencari wanita yang sempurna di dunia ini.
tanpa rasa segan dan malu kemudian ia bercerita semua kisahnya kepadaku tentang perjalanan Cintanya. hingga akhirnya suasana hening tadi berubah menjadi cair.
di dalam ceritanya ia mengatakan:
"suatu hari aku bertemu dengan seorang gadis, kami sudah lama saling kenal dan akhirnya Akupun jatuh hati padanya, Alhamdulillah ia menerimaku, kemudian kamipun pacaran. tapi lama-lama Aku merasa bahwa kami tidak kecocokan lagi dan akhirnya kamipun putus dengan cara baik-baik, kemudian Aku terus mencari dan kutemukan wanita yang lebih baik dari yang pertama tadi.

Awalnya sih memang indah, tapi di pertengahan hubungan kami tidak berjalan normal. Dia selalu mengaturku dan lama-lama Aku merasa bosan hingga akhirnya Aku merasa bahwa hubungan ini harus diakhiri. Hingga sampai seterusnya tetap begitu.
Yang terakhir, Aku bertemu wanita yang menurutku paling sempurna diantara gadis-gadis yang lain, tetapi hubungan ini tidak berjalan sesuai dengan apa yang Aku harapkan, hingga akhirnya dia memutuskn Aku".
Lalu ia terdiam, dan kutatap matanya sedikit berkaca-kaca. Kemudian Aku bertanya kepada laki-laki tersebut:

Aku: Kenapa ia memutuskan kamu?
dan dengan nada yang sedikit tersedu ia menjawab: 
"GADIS ITU TERNYATA JUGA SEDANG MENCARIi LAKI-LAKI YANG SEMPURNA".

Setetes Tinta Penawar Jiwa


Hidup manusia itu seperti sebuah buku.
Sampul depan adalah tanggal lahir dan sampul belakang adalah tanggal berpulang.
Tiap lembarannya adalah hari-hari dalam hidup,
ada yang tebal,
ada yangg tipis.
Hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun kemarin, Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kesempatan yang baru untuk bisa melakukan sesuatu yang benar setiap hari,
memperbaiki kesalahan,dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan Allah....
semoga bermanfaat...!!!